Jumat, 28 November 2014

Nasihat Nabi Khidir AS Kepada Nabi Musa AS (Nasihat Mencari Ilmu)

Nabi Musa berkata, “Aku ingin engkau memberiku nasihat dengan suatu nasihat yang dengannya Allah memberikan manfaat kepadaku sepeninggalmu.”

Nabi Khidir berkata, “ Wahai pencari ilmu, sesungguhnya orang yang berbicara tidak lebih mudah jemu daripada orang yang mendengarkan. Maka janganlah kau buat orang-orang yang ada di sekitarmu menjadi jemu ketika engkau berbicara kepada mereka. Ketahuilah bahwa hatimu merupakan bejana. Kenalilah dunia dan buanglah ia dibelakangmu, karena dunia bukan merupakan tempat tinggalmu, dan apa yang ditetapkan bagimu tak ada disana. Dunia dijadikan sebagai perantara hidup hamba, agar mereka mencari bekal darinya untuk tempat kembali.



Hai Musa, letakkanlah dirimu pada kesabaran, tentu engkau akan selamat dari dosa. Wahai Musa, pusatkanlah minatmu pada ilmu kalau memang engkau menghendakinya. Sesungghunya ilmu itu bagi orang yang berminat kepadanya. Janganlah engkau menjadi mudah kagum kepada perkataan yang disampaikan panjang lebar, karena banyak perkataan mendatangkan aib bagi orang yang berilmu dan dapat membocorkan rahasia yang mestinya ditutupinya.

Tetapi semestinya engkau berkata sedikit karena yang demikian itu termasuk taufiq dan kebenaran. Berpalinglah dari orang bodoh dan bersikaplah secara lemah lembut terhadap orang yang dungu, karena yang demikian itu merupakan kelebihan para ahli hikmah dan hiasan orang-orang yang berilmu.

Jika ada orang bodoh yang mencacimu, diamlah di depannya lalu menyingkir dari sisinya secara hati-hati karena kelanjutannya tetap menggambarkan kebodohannya terhadap dirimu dan caciannya akan semakin bertambah gencar dan banyak. Wahai anak keturunan Imran, janganlah engkau terlihat memiliki ilmu kecuali hanya sedikit. Sesungguhnya asal keluar dan asal berbuat merupakan tindakan menceburkan diri kepada sesuatu yang tak jelas dan memaksakan diri.

Wahai anak Imran, janganlah sekali-kali engkau membukakan pintu yang tidak engkau ketahui untuk apa pintu itu ditutup dan jangan tutup pintu yang tidak engkau ketahui untuk apa ia dibuka.

Wahai anak Imran, siapa yang tak berhenti dari dunia, maka dunia itu yang akan melahapnya. Mana mungkin seseorang menjadi ahli ibadah jika hasratnya kepada dunia tidak pernah habis ? siapa yang menghinakan keadaan dirinya dan membuat tuduhan terhadap Allah tentang apa yang ditakdirkan baginya, mana mungkin akan menjadi orang zuhud ? adakah orang yang telah dikalahkan hawa nafsunya akan berhenti dari syahwat ? Mana mungkin pencarian ilmu masih bermanfaat bagi orang yang dipagari kebodohan ? Perjalanan akan menunjukkan ke akhirat dengan meninggalkan dunia.

Wahai Musa belajarlah apa yang ingin engkau amalkan agar engkau mengamalkannya dan janganlah engkau menampakkan amalmu agar disebut-sebut, sehingga engkau mendapat kerusakan dan orang lain mendapat cahaya.

Wahai anak Imran, jadikanlah ilmu dan zikir sebagai perkataanmu, karena yang demikian itu membuat Rabbmu ridha. Berbuatlah kebaikan karena engkau juga harus melakukan yang lainnya. Engkau telah mendapatkan nasihatnya jika engkau menghafalkannya.”




Setelah itu, Nabi Khidir berbalik meninggalkannya, sehingga tinggal sendirian Nabi Musa dalam keadaan sedih. (Diriwayatkan Ath Thbrany dalm Al Ausath)

Tidak ada komentar :